Setiap tanggal 1 Oktober bangsa Indonesia memperingati Hari Kesaktian Pancasila. Tahun ini Hari Kesaktian Pancasila memasuki peringatan yang ke-59 tahun.
Peringatan Hari Kesaktian Pancasila ini ditetapkan melalui Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 153 tahun 1967 tentang Hari Kesaktian Pantjasila. Tujuannya untuk mempertebal dan meresapkan keyakinan akan kebenaran, keunggulan, serta kesaktian Pancasila sebagai satu-satunya pandangan hidup bangsa Indonesia.
Untuk memperingati momen ini, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) setiap tahunnya merilis pedoman pelaksanaan Hari Kesaktian Pancasila. Dalam pedoman tersebut, memuat jadwal, susunan acara hingga tema peringatannya.

Tema Hari Kesaktian Pancasila
Merujuk pada pedoman Penyelenggaraan Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2024, tema Hari Kesaktian Pancasila yang diusung pada tahun ini, yaitu “Bersama Pancasila Kita Wujudkan Indonesia Emas.” Tema tersebut sejalan dengan visi Indonesia yang ingin mewujudkan Indonesia Emas 2045 dengan menjadikan Pancasila sebagai landasannya.
Selain merilis tema untuk dijadikan sebagai acuan untuk agenda, dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila 2024 akan dilaksanakan upacara di tingkat pusat.
Upacara Hari kesaktian Pancasila nantinya dilaksanakan pada hari Selasa, 1 Oktober 2024 di Monumen Pancasila Sakti, Jalan Raya Pondok Gede, Lubang Buaya, Jakarta Timur. Nah berikut rincian pelaksanaan upacara Hari Kesaktian Pancasila.

Hari, tanggal: Selasa, 1 Oktober 2024
Pukul: 08.00 WIB s.d. selesai
Tempat: Monumen Pancasila Sakti, Jalan Raya Pondok Gede, Luban Buaya, Jakarta Timur
Pakaian:
Pria : Pakaian Sipil Lengkap (PSL)
Wanita : Pakaian Nasional
TNI/POLRI : Pakaian Dinas Upacara (PDU) III
Adapun di tingkat daerah dilakukan di kantor instansi masing-masing secara luring, begitu pun dengan instansi sekolah.

Sejarah Hari Kesaktian Pancasila
Penetapan Hari Kesaktian Pancasila tidak terlepas dari peristiwa pemberontakan yang terjadi pada 30 September 1965 oleh Partai Komunis Indonesia atau dikenal sebagai G30S/PKI. Pemberontakan tersebut menewaskan 6 jenderal dan 1 perwira TNI AD.
Dikutip dari laman Pengadilan Agama Jombang, G30S/PKI terjadi karena keinginan PKI untuk mengubah ideologi Indonesia, yaitu Pancasila menjadi komunisme. Untuk mewujudkan hal itu, PKI berusaha untuk menyingkirkan para petinggi TNI AD karena berseberangan politik mereka.
PKI kemudian melancarkan aksinya dengan menculik dan membunuh beberapa anggota TNI AD. Untuk menghilangkan jejaknya, seluruh korban dibuang ke dalam sumur yang disebut dengan Lubang Buaya.
Seluruh rangkaian pemberontakan ini terjadi pada malam 30 September hingga dini hari 1 Oktober 1965. Begitu mengetahui aksi ini, TNI langsung memburu PKI di bawah pimpinan Mayor Jenderal Soeharto.
Namun, mayat para korban baru ditemukan pada 4 Oktober 1965. Kemudian, Presiden Soekarno memimpin upacara pemakaman para korban G30S PKI di Taman Makam Pahlawan di Kalibata, Jakarta Selatan.
Presiden Soekarno juga mengangkat para korban G30S PKI sebagai Pahlawan Revolusi. Untuk mengenang mereka yang gugur, diperingatilah Hari Kesaktian Pancasila.
Awalnya, Hari Kesaktian Pancasila hanya wajib diperingati oleh seluruh pasukan TNI AD di Indonesia. Namun hal itu berubah ketika Soeharto naik menjadi Presiden ke-2 Indonesia dan menerbitkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 153 Tahun 1967 tentang Hari Kesaktian Pancasila.
Dalam Keppres tersebut, Soeharto menjadikan Hari Kesaktian Pancasila sebagai hari nasional yang wajib diperingati oleh seluruh masyarakat Indonesia.

Tujuan Peringatan Hari Kesaktian Pancasila
Peringatan Hari Kesaktian Pancasila memiliki makna yang sangat mendalam bagi bangsa Indonesia. Adapun makna Hari Kesaktian Pancasila sebagaimana dikutip dari laman Universitas Pendidikan Nasional adalah sebagai berikut:

Mengenang Peristiwa Kelam G30S/PKI
Diperingati untuk mengenang peristiwa kelam G30S/PKI yang pernah terjadi di Indonesia. Peristiwa ini menandai upaya PKI untuk mengubah Pancasila menjadi ideologi komunis.

Mengingatkan Pentingnya Nilai-nilai Pancasila
Mengingatkan bangsa bahwa Indonesia memiliki kekuatan dalam menghadapi setiap tantangan. Ini juga sebagai momentum merefleksikan kembali nilai-nilai Pancasila untuk menyatukan cita-cita Indonesia.

Mempertahankan Ideologi Bangsa
Melalui peringatan ini, masyarakat diminta untuk merefleksikan arti kesaktian Pancasila dan pentingnya menjaga dan mempertahankan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya. Pancasila harus tetap menjadi pilar kekuatan bangsa Indonesia dalam menjalani perjalanan sejarahnya.

×

Selamat datang di SMANKAB

× Chat Kami